DjakartaGram.id – DreamWorks kembali membuktikan film animasi bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga dapat mengajak penonton dewasa merasakan gejolak emosi yang mendalam lewat film terbaru mereka, The Wild Robot (2024). Film ini telah tayang di bioskop Indonesia sejak pekan lalu.
Dalam film berdurasi 102 menit, penonton diajak ke dalam petualangan Roz (diisi suaranya oleh Lupita Nyong’o), seorang robot serbaguna yang terdampar di sebuah pulau hutan. Dalam pelarian dari beruang grizzly bernama Thorn (Mark Hamill), Roz secara tidak sengaja menghancurkan sarang angsa, menyisakan satu telur.
Roz berusaha menyelamatkan telur itu dari rubah yang licik, Fink (Pedro Pascal). Akhirnya, telur itu menetas menjadi angsa kecil bernama Brightbill (Kit Connor). Pada awalnya, Roz menganggap membesarkan Brightbill hanyalah tugas lain yang harus diselesaikan. Sementara itu, Fink yang menyadari ia bisa mendapatkan keuntungan dari robot tersebut, memutuskan untuk membantu mempersiapkan Brightbill menghadapi migrasi musim dingin.
Disutradarai oleh Chris Sanders, film yang indah secara sinematik ini mengeksplorasi tema keibuan. Awalnya Roz hanya robot yang berusaha menyelesaikan tugasnya, kini berubah menjadi seorang ibu yang merawat anaknya. Hubungan kompleks antara ibu robot dan anak angsa menjadi kekuatan utama dalam film animasi ini.
Roz menjadi representasi para ibu di dunia nyata, menghadapi suka-duka keibuan. Meski memiliki keterampilan robotik yang canggih, Roz tetap harus belajar banyak hal sebagai seorang ibu. Namun, mesin buatan manusia itu bersedia mengatasi tantangan dengan memodifikasi programnya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya sebagai seorang ibu.
The Wild Robot memiliki alur yang rapi, menggambarkan hampir semua tahapan dalam perjalanan menjadi seorang ibu. Film ini dimulai dengan lambat, memperlihatkan Roz yang berubah menjadi “robot penjual keliling” saat ia menawarkan jasanya kepada hewan-hewan di pulau tersebut. Bagian ini digunakan untuk memperkenalkan satwa liar di pulau itu kepada penonton. Saat kita mulai mengenal fauna yang ada, konflik muncul setelah Brightbill menetas.
Kisah semakin rumit saat Brightbill tumbuh dewasa. Ia diintimidasi oleh teman-temannya karena dibesarkan oleh Roz, yang dianggap monster oleh sebagian besar hewan. Fink yang juga berperan sebagai sosok orang tua bagi Brightbill, bukanlah sosok yang disukai di pulau itu. Fakta bahwa Roz secara tidak sengaja membunuh keluarga biologis Brightbill semakin memperumit hubungan mereka.
Cerita tidak berakhir setelah migrasi Brightbill. Penonton disuguhi adegan yang memperlihatkan Roz hanya bisa menatap sarang kosong, menggambarkan perasaan kesepian yang dialami orang tua ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah. Roz merasa ia telah menyelesaikan tugasnya (dan kehilangan tujuan hidupnya) setelah melihat Brightbill menemukan rumah barunya bersama angsa-angsa lain.
The Wild Robot juga memberikan ruang bagi satwa liar lokal untuk berkembang. Fink yang awalnya bergabung dengan Roz hanya untuk memanfaatkan keterampilan super robot tersebut, ternyata menjadi sosok pendongeng yang baik dan benar-benar peduli pada Brightbill. Fink juga setuju untuk membantu Roz menyelamatkan hewan-hewan lain selama musim dingin.
Hewan-hewan di pulau tersebut akhirnya setuju untuk menekan naluri predator mereka demi bertahan hidup di tengah dingin. Momen ini mengubah Roz menjadi sosok ibu bagi hewan-hewan lain. Para satwa tersebut akhirnya beruaha menyelamatkan robot itu dari pabrik pembuatnya dalam adegan penyelamatan penuh aksi yang mengejutkan.
Film yang menyentuh hati ini diakhiri dengan pengorbanan terakhir Roz sebagai seorang ibu. Ia memutuskan untuk meninggalkan pulau yang telah menjadi rumahnya untuk kembali kepada pabrik pembuatnya demi menyelamatkan semua hewan di pulau tersebut.
The Wild Robot menjadi film penuh emosi tentang keibuan. Film ini dikemas dalam animasi yang memukau secara visual, didukung deretan pengisi suara papan atas. Film ini menyampaikan pesan kuat tentang cinta tanpa syarat seorang ibu, yang dapat dinikmati baik oleh penonton muda maupun dewasa. Tak heran jika The Wild Robot menjadi favorit penantang bahkan pemenang piala Oscar tahun ini.
(Leon)